Derajat deasetilasi kitin dan kitosan
optimum dengan menggunakan spektrofotometer IR. Spektrum diperoleh dari sampel
tang berupa padatan. Disiapkan serbuk kitin dan kitosan optimum yang kemudian
dicampurkan dengan KBr kering. Campuran tersebut di tumbuk hingga diperoleh
ukuran partikel yang kecil. Sampel yang telah dihaluskan kemudian dimasukkan
kedalam pellet press secara merata.
Kemudian pellet press dihubungkan ke pompa hidrolik dengan kekuatan 100 ton (kg
newton) serta dipompa vakum selama 15 menit. Diusahakan pellet dibuka secara hati-hati, kemudian pellet yang dihasilkan dipindahkan dengan menggunakan spatula ke
dalam sel holder. Serapan sampel selanjutnya diukur dengan FTIR. Data serapan
yang dihasilkan digunakan untuk menganalisis gugus fungsi yang muncul serta
untuk menghitung derajat deasetilasi. Derajat deasetilasi dapat dihitung dengan
metode baseline yang diusulkan Baxter
1992 dalam Purwatiningsih 2009 yang memadukan metode penentuan garis dasar pada
pita serapan A1655/A2867 dan A1655/A3450. Puncak (Peak) tertinggi dicatat dan diukur dari garis dasar yang dipilih
dan nilai absorbansi dihitung dengan
menggunakan rumus :
A= log Po/P
Dimana :Po adalah % transmitan pada
garis dasar
: P adalah % transmitan pada puncak minimum
Perbedaan
antara absorbansi pada frekuensi 1655 cm-1, serapan pita amida I dengan absorbansi pada frekuensi 3450 cm-1
(serapan gugus hidroksil) dapat dihitung. Untuk %N-deasetilasi kitosan yang
sempurna (100%) diperoleh nilai A1655 = 1,33, pengukuran nilai
absorbansi pada puncak yang terkait dengan derajat N-deasetilasi dapat dihitung
dengan cara yang dikemukakan oleh Baxter :
DD = 1 - (A1655/A3450 x 1/1,33) 100%
Keterangan
:A1655 : nilai absorbansi
pada 1655 cm-1
:A3450
: nilai absorbansi pada 3450 cm-1
Berikut merupakan contoh perhitungannya.
Peak dibawah ini merupakan output FTIR dengan konsentrasi NaOH 60% untuk mendeasetilasi gugus asetil.
Tahap pertama yang dilakukan adalah mem-plot peak pada panjang gelombang 1655 dan 3450, Cara plot peaknya dapat dilihat pada gambar diatas. Kemudian mengkonfersinya kedalam Adsorbansi dengan rumus, A = log Po/P, kemudian menyubtitusi hasil kedalam rumus untuk menghitung Derajat deasetilasi.
Semoga Bisa Bermanfaat.
cara mendapatkan nilai Po itu darimana ya?
BalasHapusmaaf baru aktif kembali. nilai transmitan bagian atas hasil plot.
Hapusmaaf saya belum paham dengan cara memplot sehingga keluar angka 55,3139 dan dikurang 20,8457 serta kenapa dikurang dengan 15,000
Hapusterima kasih
Untuk lebih mudahnya, anda bisa menggunakan software sehingga bisa memperoleh nilai yang akurat. Nilai-nilai tersebut dapat diperoleh dari software. karena kalau menggunakan cara manual anda hanya bisa membandingkan panjang hasil plot dengan menggunakan mistar (skala centimeter)
HapusMaaf kak, nama softwarenya apa ya?
HapusApa ya softwarenya?
HapusKak knp di kurang 15,000
BalasHapusNilai apa itu yg 15,000 apakah ketentuan atau d hitung jg
Kl pake software, nama software nya apa ya?
BalasHapusTeman2 bisa menggunakan Essential FTIR, EPW 32 dan beberapa aplikasi sejenis.
BalasHapusMewakili Admin.
Terima Kasih,
Admin Tutorial cara plot menggunakan aplikasi origin 2017 dong plis.
BalasHapus